Permintaan Dan Penawaran Hasil Pertanian.
Sistem perekonomisn
pasar bebas yaitu sistem yang kekuatan permintaan dan penawarannya dapat
bergerak dengan leluasa dan bebas. Permintaan merupakan pencerminan permintaan
konsumen dan penawaran merupakan pencerminan kemampuan produsen atau penjual.
Besarnya permintaan tergantung pada manfaat yang akan diperoleh konsunen atau
manfaat dalam menghasilkan barang-barang lain. Besarnya penawaran disesuaikan
oleh biaya produksi.
Permintaan.
Teori permintaan
diturunkan dari teori konsumsi. Konsumen mau meminta suatu barang pada harga
tertentu karena barang tertentu dianggap berguna baginya. Makin rendah harga
suatu barang maka konsumen cenderung untuk membelinya dalam jumlah yang lebih
besar. Permintaan (demand) adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan dapat
dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu
tertentu dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus). Berbagai
kemungkinan jumlah barang yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga (tinggi
rendahnya harga) dikumpulkan dalam daftar permintaan (demand schedule). Apabila
masing-masing titik kombinasi hubungan antara harga barang dan jumlah barang
yang mau dibeli oleh konsumen dihubungkan maka terbentuklah kurva permintaan
(individual). Kurva perminntaan bergerak
turun dari kiri atas ke kanan bawah (menurut kebiasaan internasional, harga
diukur pada sumbu tegak Y dan jumlah diukur pada sumbu horisontal X ). Kurva
permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan berbagai barang jumlah barang yang
mau dibeli oleh sekian banyak konsumen pada masyarakat dengan harga tertentu.
Ciri yang sama dari
kurva permintaan menunjukkan satu ciri yang sama, yaitu arahnya turun dari kiri
atas ke kanan bawah. Bentuk kurva ini menunjukan bahwa antara harga dan jumlah
yang mau dibeli terdapat hubungan yang berkebalikan. Kalau harga naik, jumlah
yang mau dibeli berkurang dan sebaliknya. 3 Alasan jumlah yang mau dibeli
berkurang jika harga barang itu naik :
1.
Pengaruh penghasilan
(income effect)
Jika harga suatu
barang naik maka dengan jumlah penghasilan yang sama, orang terpaksa hanya
dapat membeli barang lebih sedikit. Sebaliknya, jika harga barang turun, dengan
penghasilan yang sama, orang dapat membeli lebih banyak barang yang sama, mungkin juga dengan barang
lain karena penghasilan riilnya naik.
2.
Pengaruh substitusi
(substitution effect)
Jika harga suatu
barang naik maka orang akan mencari
baarang lain yang fungsinya sama, tetapi harganya lebih murah.
3.
Penghargaan subjektif
(marginal utility)
Jika makin banyak
barang (yang sama) yang dimiliki maka makin rendah penghargaan orang terhadap
barang tersebut. Tinggi rendahnya harga yang bersedia dibayar oleh konsumen
untuk barang tertentu mencerminkan kegunaan atau kepuasaan (marginal) yang
diperolehnya. Gejala ini dikenal dengan “Hukum Semakin Berkurangnya Tambahan
kepuasan” (law of diminishing marginal utility).
Permintaan adalah
hubungan yang terbalik antara harga dan jumlah yang diminta. Permintaan suatu
komoditi pertanian adalah banyaknya
komoditi pertanian yang dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen.
Winardi (1976)
menyatakan bahwa permintaan adalah jumlah barang yang waktu sanggup dibeli oleh
para pembeli pada tempat dan waktu teetentu dengan harga yang berlaku pada saat
itu. Bishop dan Toussaint (1958) pengertian permintaan digunakan untuk jumlah barang yang dibeli konsumen dengan
harga alternatif dengan perkiraan bahwa harga barang lainnya tetap.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan ;
·
Harga barang itu
sendiri
Kuantitas permintaan
akan menurun jika harganya naik dan sebaliknya kuantitas permintaan akan
meningkat ketika harganya turun. Kuantitas yang diminta berhubungan secara
negatif dengan harga.
·
Pertambahan jumlah
penduduk
Pertambahan jumlah
konsumen disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk, perbaikan sarana
transportasi atau berhasilnya usaha promosi yang dapat meningkatkan kuantitas
yang diminta akan suatu barang. Tingkat konsumsi orang dewasa akan menjadi
tidak sama dengan tingkat konsumsi anak belasan tahun atau anak-anak.
·
Tingkat pendapatan
Dengan tingkat
pendapatan yang lebih tinggi, orang akan dapat membeli lebih banyak barang.
Hanya untuk barang-barang yang permintaanya justru berkurang bila penghasilan
konsumen naik. Contoh orang miskin yang terpaksa makan jagung. Dengan naiknya
pendapatan, akan menggantikan makanan jagung dengan nasi sehingga permintaan
akan jagung berkurang.
·
Barang pelengkap
(komplementer)
Untuk dua barang yang
mempunyai hubungan saling melengkapi, naiknya harga barang akan mengurangi
permintaan terhadap barang lainnya.
·
Barang pengganti
(substitusi)
Untuk dua barang yang
mempunyai hubungan saling menggantikan, jika harga barang yang dimaksud
mengalami kenaikan maka jumlah yang diminta akan barang pengganti justru akan
meningkat.
·
Barang lepas
(independen)
Barang independen
adalah barang yang tidak mempunyai hubungan atau pengaruh timbal balik satu
sama lain. Apakah harga barang dimaksud naik, mungkin pendapatan riil konsumen
akan berkurang dan hal ini secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap
jumlah barang lain yang diminta.
§ Musim, selera, mode, kebiasaan, perubahan zaman dan
lingkaran sosial
Misalnya permintaan
akan payung pada musim hujan. Kemajuan zaman dapat menyebakan barang yang
dulunya dipandang sebagai barang mewah kini menjadi barang biasa.
§ Harapan/pandangan tentang masa yang akan datang
Misalnya desas desus
atau rasa takut bahwa harga-harga akan naik mendorong m harga orang untuk
segera membeli banyak (sebeluam harga naik) sehingga jumlah yang diminta akan
naik pada harga yang sama.
§ Elastisitas barang
Ada 3 jenis
elastisitas yaitu elatisitas harga, pendapatan dan silang. Elastisitas adalah
ukuran seberapa jauh pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap
perubahan-perubahan kondisi yang terjadi di pasar.
Penawaran.
Dalam ilmu ekonomi,
istilah penawaran mempunyai arti jumlah dari suatu barang tentu yang mau di
jual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu. Penawaran
(supply) menunjukan jumlah (maksimum) yang mau di jual pada berbagai tingkat
harga atau beberapa harga (minimum) yang masih mendorong penjual untuk
menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Titik beratnya pada kerelaan atau
kesediaan untuk menjual, bukan berapa jumlah barang yang sungguh-sungguh terjual.
Hubungan antara harga
persatuan dan jumlah yang mau dijual di rumuskan dalam hukum penawaran: cateris
paribus, produsen/penjual cenderung menghasilkan dan menawarkan lebih banyak
pada harga yang tinggi dari pada harga yang rendah.
3 alasan mengapa hukum
penawaran berbunyi demikian:
1)
Pengaruh penghasilan
(income effect)
Harga yang harus di
bayar untuk membeli suatu barang bagi pihak konsumen merupakan pengeluaran,
tetapi untuk pihak penjual merupakan hasil/penerimaan. Makin tinggi harga jual
maka makin banyak penerimaan/penghasilannya, serta makin banyak ia akan
bersedia menjual barangnya.
2)
Pengaruh subtitusi
(subtitution effect)
Kalau harga jual
suatu barang tidak cukup tinggi untuk menutup semua biaya produksinya maka
tenaga dan modal produsen lebih baik di pergunakan untuk menghasilkan suatu
yang lain, yang lebih menguntungkan.
3)
Pengaruh biaya
produksi.
Jika jumlah produksi
di perbesar maka biaya produksi juga akan bertambah, tetapi pertambahan itu
tidak selalu proporsional karena berlakunya “Hukum Tambahan Hasil yang Tidak
Proporsional.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penawaran:
a)
Harga Barang/Jasa
Ketika harga naik,
penjual akan menambah jumlah barang karena ingin memperoleh keuntungan yang
besar. Ketika harga turun, penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya
karena takut mengalami kerugian.
b)
Harga Input/Biaya
Produksi
Harga input turut
mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan. Ketika harga tenaga kerja, modal, bahan
baku, dan bahan pembantu naik, produsen akan terdorong untuk mengurangi
kuantitas yang ditawarkan karena menanggung biaya yang lebih besar.
c)
Teknologi Produksi
Teknologi produksi
yang digunakan ikut mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan sehingga
mempengaruhi penawaran.
d)
Ekspektasi
Penjual/Produsen
Jika penjual
memperkirakan harga barang tersebut akan naik, maka ia akan menambah kauntitas
barang tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika produsen memperkirakan harga
barang akan turun, maka ia akan mengurangi kuantitas barang yang dijualnya.
e)
Keuntungan yang
Diinginkan oleh Produsen
Besar-kecilnya
keuntungan yang diinginkan oleh produsen akan ikut mempengaruhi besar-kecilnya
harga jual sehingga jumlah barang yang ditawarkan pun akan banyak terpengaruhi.
Semakin besar keuntungan yang akan diperoleh semakin besar harga jual dan
semakin banyak barang yang ditawarkan, sebaliknya semakin kecil keuntungan
semakin rendah harga jual, maka semakin sedikit harga yang ditawarkan.
f)
Banyaknya
Penjual/Pesaing
Banyak atau
sedikitnya jumlah penjual berpengaruh terhadap besar-kecilnya harga dan jumlah
barang yang ditawarkan.
Konsep Elastisitas.
Elastisitas terbagi
dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen
a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen
Harga Pasar
Istilah harga biasa
digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu barang
digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu
barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga,
hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya
memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah faktor
kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga karena barang
itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau
langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga
tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta (dibeli)
dengan barang yang ditawarkan (dijual). Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual (produsen) dimana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama
besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini
akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga. Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat
menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan
penawaran.
mens titanium necklace - Titsanium Art
BalasHapusIn order to unlock the prize you will titanium plate need to unlock a free Mens gold necklace titanium screws worth titanium tools 10000 coins, including a Mens gold bracelet. When zinc oxide and titanium dioxide sunscreen you titanium for sale unlock the Mens gold
c195q4wqpjc416 cheap sex dolls,dog dildo,huge dildos,sex chair,silicone sex doll,real dolls,vibrators,Clitoral Vibrators,adult sex toys j718v1fjnnu514
BalasHapusp912s0mhtga451 male sex doll,dildos,double dildos,realistic dildos,dildos,vibrators,sex chair,sex chair,dog dildos i792g1kbcpx634
BalasHapusbv606 vivobarefoot saudi arabia,clarks stiefeletten,hey dude shoes ireland,chacos sandals nz,vioniczapatos,on running japan,timberland suomi,joya 店舗,pitviperireland bw805
BalasHapus