Minggu, 21 Desember 2014

Kisah Keponakan Y.M Sariputta

Pada suatu kesempatan, Sariputta bertanya kepada keponakannya, seorang brahmana,
“Apakah ia telah melakukan perbuatan-perbuatan baik.”
 “Saya telah mengorbankan seekor kambing ke dalam api pemujaan setiap bulan, dan ia berharap untuk dapat terlahir kembali di alam brahma pada kehidupannya yang akan datang.” Jawab keponakannya
Sariputta menjelaskan kepadanya bahwa gurunya telah memberikan harapan yang salah dan mereka sendiri pun tidak mengetahui jalan menuju alam brahma. Kemudian Sariputta membawa keponakannya, seorang brahmana muda, menghadap Sang Buddha.
Di sana, Sang Buddha mengajarkan Dhamma yang dapat menuntun seseorang menuju ke alam brahma dan berkata kepada sang brahmana: “Brahmana muda, memberikan penghormatan kepada orang suci untuk sesaat saja akan jauh lebih baik daripada memberikan pengorbanan untuk api pemujaan selama seratus tahun.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 107 berikut:
“Biarpun selama seratus tahun seseorang menyalakan api pemujaan di hutan, namun sesungguhnya lebih baik jika ia, walaupun hanya sesaat saja, menghormati orang yang telah memiliki pengendalian diri.”

Keponakan Sariputta Thera mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.


(VIII. Sahassa Vagga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar