Rabu, 24 Desember 2014

Permintaan dan Penawaran Hasil Pertanian

Permintaan Dan Penawaran Hasil Pertanian.
Sistem perekonomisn pasar bebas yaitu sistem yang kekuatan permintaan dan penawarannya dapat bergerak dengan leluasa dan bebas. Permintaan merupakan pencerminan permintaan konsumen dan penawaran merupakan pencerminan kemampuan produsen atau penjual. Besarnya permintaan tergantung pada manfaat yang akan diperoleh konsunen atau manfaat dalam menghasilkan barang-barang lain. Besarnya penawaran disesuaikan oleh biaya produksi.
Permintaan.
Teori permintaan diturunkan dari teori konsumsi. Konsumen mau meminta suatu barang pada harga tertentu karena barang tertentu dianggap berguna baginya. Makin rendah harga suatu barang maka konsumen cenderung untuk membelinya dalam jumlah yang lebih besar. Permintaan (demand) adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus). Berbagai kemungkinan jumlah barang yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga (tinggi rendahnya harga) dikumpulkan dalam daftar permintaan (demand schedule). Apabila masing-masing titik kombinasi hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang mau dibeli oleh konsumen dihubungkan maka terbentuklah kurva permintaan (individual). Kurva  perminntaan bergerak turun dari kiri atas ke kanan bawah (menurut kebiasaan internasional, harga diukur pada sumbu tegak Y dan jumlah diukur pada sumbu horisontal X ). Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan berbagai barang jumlah barang yang mau dibeli oleh sekian banyak konsumen pada masyarakat dengan harga tertentu.
Ciri yang sama dari kurva permintaan menunjukkan satu ciri yang sama, yaitu arahnya turun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva ini menunjukan bahwa antara harga dan jumlah yang mau dibeli terdapat hubungan yang berkebalikan. Kalau harga naik, jumlah yang mau dibeli berkurang dan sebaliknya. 3 Alasan jumlah yang mau dibeli berkurang jika harga barang itu naik :
1.              Pengaruh penghasilan (income effect)
Jika harga suatu barang naik maka dengan jumlah penghasilan yang sama, orang terpaksa hanya dapat membeli barang lebih sedikit. Sebaliknya, jika harga barang turun, dengan penghasilan yang sama, orang dapat membeli lebih banyak  barang yang sama, mungkin juga dengan barang lain karena penghasilan riilnya naik.
2.              Pengaruh substitusi (substitution effect)
Jika harga suatu barang naik maka orang  akan mencari baarang lain yang fungsinya sama, tetapi harganya lebih murah.
3.              Penghargaan subjektif (marginal utility)
Jika makin banyak barang (yang sama) yang dimiliki maka makin rendah penghargaan orang terhadap barang tersebut. Tinggi rendahnya harga yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk barang tertentu mencerminkan kegunaan atau kepuasaan (marginal) yang diperolehnya. Gejala ini dikenal dengan “Hukum Semakin Berkurangnya Tambahan kepuasan” (law of diminishing marginal utility).
Permintaan adalah hubungan yang terbalik antara harga dan jumlah yang diminta. Permintaan suatu komoditi pertanian adalah banyaknya  komoditi pertanian yang dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen.
Winardi (1976) menyatakan bahwa permintaan adalah jumlah barang yang waktu sanggup dibeli oleh para pembeli pada tempat dan waktu teetentu dengan harga yang berlaku pada saat itu. Bishop dan Toussaint (1958) pengertian permintaan digunakan untuk  jumlah barang yang dibeli konsumen dengan harga alternatif dengan perkiraan bahwa harga barang lainnya tetap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ;
·               Harga barang itu sendiri
Kuantitas permintaan akan menurun jika harganya naik dan sebaliknya kuantitas permintaan akan meningkat ketika harganya turun. Kuantitas yang diminta berhubungan secara negatif dengan harga.
·               Pertambahan jumlah penduduk
Pertambahan jumlah konsumen disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk, perbaikan sarana transportasi atau berhasilnya usaha promosi yang dapat meningkatkan kuantitas yang diminta akan suatu barang. Tingkat konsumsi orang dewasa akan menjadi tidak sama dengan tingkat konsumsi anak belasan tahun atau anak-anak.
·               Tingkat pendapatan
Dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi, orang akan dapat membeli lebih banyak barang. Hanya untuk barang-barang yang permintaanya justru berkurang bila penghasilan konsumen naik. Contoh orang miskin yang terpaksa makan jagung. Dengan naiknya pendapatan, akan menggantikan makanan jagung dengan nasi sehingga permintaan akan jagung berkurang.
·               Barang pelengkap (komplementer)
Untuk dua barang yang mempunyai hubungan saling melengkapi, naiknya harga barang akan mengurangi permintaan terhadap barang lainnya.
·               Barang pengganti (substitusi)
Untuk dua barang yang mempunyai hubungan saling menggantikan, jika harga barang yang dimaksud mengalami kenaikan maka jumlah yang diminta akan barang pengganti justru akan meningkat.
·               Barang lepas (independen)
Barang independen adalah barang yang tidak mempunyai hubungan atau pengaruh timbal balik satu sama lain. Apakah harga barang dimaksud naik, mungkin pendapatan riil konsumen akan berkurang dan hal ini secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap jumlah barang lain yang diminta.
§  Musim, selera, mode, kebiasaan, perubahan zaman dan lingkaran sosial
Misalnya permintaan akan payung pada musim hujan. Kemajuan zaman dapat menyebakan barang yang dulunya dipandang sebagai barang mewah kini menjadi barang biasa.
§  Harapan/pandangan tentang masa yang akan datang
Misalnya desas desus atau rasa takut bahwa harga-harga akan naik mendorong m harga orang untuk segera membeli banyak (sebeluam harga naik) sehingga jumlah yang diminta akan naik pada harga yang sama.
§  Elastisitas barang
Ada 3 jenis elastisitas yaitu elatisitas harga, pendapatan dan silang. Elastisitas adalah ukuran seberapa jauh pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan kondisi yang terjadi di pasar.
Penawaran.
Dalam ilmu ekonomi, istilah penawaran mempunyai arti jumlah dari suatu barang tentu yang mau di jual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu. Penawaran (supply) menunjukan jumlah (maksimum) yang mau di jual pada berbagai tingkat harga atau beberapa harga (minimum) yang masih mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Titik beratnya pada kerelaan atau kesediaan untuk menjual, bukan berapa jumlah barang yang sungguh-sungguh terjual.
Hubungan antara harga persatuan dan jumlah yang mau dijual di rumuskan dalam hukum penawaran: cateris paribus, produsen/penjual cenderung menghasilkan dan menawarkan lebih banyak pada harga yang tinggi dari pada harga yang rendah.

3 alasan mengapa hukum penawaran berbunyi demikian:
1)     Pengaruh penghasilan (income effect)
Harga yang harus di bayar untuk membeli suatu barang bagi pihak konsumen merupakan pengeluaran, tetapi untuk pihak penjual merupakan hasil/penerimaan. Makin tinggi harga jual maka makin banyak penerimaan/penghasilannya, serta makin banyak ia akan bersedia menjual barangnya.
2)     Pengaruh subtitusi (subtitution effect)
Kalau harga jual suatu barang tidak cukup tinggi untuk menutup semua biaya produksinya maka tenaga dan modal produsen lebih baik di pergunakan untuk menghasilkan suatu yang lain, yang lebih menguntungkan.
3)     Pengaruh biaya produksi.
Jika jumlah produksi di perbesar maka biaya produksi juga akan bertambah, tetapi pertambahan itu tidak selalu proporsional karena berlakunya “Hukum Tambahan Hasil yang Tidak Proporsional.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran:
a)       Harga Barang/Jasa
Ketika harga naik, penjual akan menambah jumlah barang karena ingin memperoleh keuntungan yang besar. Ketika harga turun, penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya karena takut mengalami kerugian.
b)       Harga Input/Biaya Produksi
Harga input turut mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan. Ketika harga tenaga kerja, modal, bahan baku, dan bahan pembantu naik, produsen akan terdorong untuk mengurangi kuantitas yang ditawarkan karena menanggung biaya yang lebih besar.
c)       Teknologi Produksi
Teknologi produksi yang digunakan ikut mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan sehingga mempengaruhi penawaran.
d)       Ekspektasi Penjual/Produsen
Jika penjual memperkirakan harga barang tersebut akan naik, maka ia akan menambah kauntitas barang tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika produsen memperkirakan harga barang akan turun, maka ia akan mengurangi kuantitas barang yang dijualnya.
e)       Keuntungan yang Diinginkan oleh Produsen
Besar-kecilnya keuntungan yang diinginkan oleh produsen akan ikut mempengaruhi besar-kecilnya harga jual sehingga jumlah barang yang ditawarkan pun akan banyak terpengaruhi. Semakin besar keuntungan yang akan diperoleh semakin besar harga jual dan semakin banyak barang yang ditawarkan, sebaliknya semakin kecil keuntungan semakin rendah harga jual, maka semakin sedikit harga yang ditawarkan.
f)        Banyaknya Penjual/Pesaing
Banyak atau sedikitnya jumlah penjual berpengaruh terhadap besar-kecilnya harga dan jumlah barang yang ditawarkan.

Konsep Elastisitas.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen
Harga Pasar
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) dimana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran.

4 komentar: